Perjalanan Ke Oslo, Norway

11 09 2009

Membayar utang dan menepati janji ke tman2 yang telah mendukungku hingga aku bisa menikmati semua keindahan dan kenyamaan hidup di norway…..

Rasanya tak terpikir dan tak menyangka saat consorsium menyatakan aku diterima program DILL dengan beasiswa Erasmus Mundus. Rasa senang menyelimuti benak dan jiwaku.  Tak pernah kusangka sebelumnya bahwa aku akan bisa terbawa sampai kesini. Hidup terasa semakin hidup, segar dan penuh asa. Banyak sekali hal yang harus disiapkan dan diurus demi studiku ini.

Aku melewati banyak pengalaman sebelum mendapatkan kesempatan ini, pengalaman nekad dan gila yang pernah kualami dan aku tak akan pernah menyesalinya.

1. Saat pertama ku apply beasiswa ini, kuisi formulir data diri dan sebagainya.

2. Saat lolos tahap ini, harus menyerahkan semua dokumen yang terkait dengan aplikasi yang sebelumnya ditulis, mulai dari pengalaman kerja, statement of purpose, letter of reference, ijazah, transkip, essay, Toefl/Ielts, dsb. Semua harus dilengkapi dan semua berkas sebisa mungkin dalam bentuk legalisiran atau asli.

Demi melengkapi berkas pengalaman kerja, aku nekad keliling jawa dan sumatera selama bulan oktober-desember. Riau, Padang, Surabaya, Yogjkarta, bandung, Kebumen (Gombong), Jakarta harus dilewati.  Nekad dan gila memang kalau dipikir dan dirasa, tapi bagiku ini adalah seni dan keindahan dalam mencari beasiswa. Berkas pngalaman kerja disusun dalam bahasa inggris.

Statement of purpose, kubaca dan kupelajari semua berkas yang bekaitan dengan penyusunan statement of purpose atau sering juga disebut dengan motivation letter. Berdasarkan pengalamanku sendiri, dalam statement of purpose ini berisi deskripsi mengenai diri kita yang sebisa mengkin bisa meyakinkan pemberi beasiswa untuk memilih kita. Berkisar 500-600 kata atau sekitar satu lembar, pada paragraf pertama kurangkai pengenalan diriku dan latar belakangku, paragraf kedua kutulis mngenai kemampuanku secara spesifik (pengalaman kerja, kemapuan bahasa, dsb)dan relevansinya dengan program yang dilamar, paragraf selanjutnya kuulis mengenai pentingnya/ benefit ilmu yang akan diterima bagi diri kita, lingkungan kita, orang2 disekitar kita dan negara kita. Trakhir kutulis kenapa mereka harus memilih kita, apa keuntungannya, dalam bahasa inggris.

Essay, Dalam membuat essay ini saya yang sebisa mungkin memilih topik dan isi yang sangat berhubungan dengan program yang akan dilamar.

Toefl atau Ielts, bagiku ini merupakan persoalan yang sangat pelik dan klise, mungkin bagi rekan yang lain juga begitu (tak dipungkiri banyak yang sudah sangat fluent dengan bahasa inggris bahkan melebihi orang bule sendiri), Kadang bingung sendiri ko bisa yaaa mereka seperti itu. Saat awal aku mengikuti test Toefl di lembaga pendidikan lokal dan ternyata Score toefl ini tidak berlaku untuk apply beasiswa. Lalu ku ikut ITP (institutional Testing Program). Test toefl ini bersertifikat ETS yang dilakukan diperwakilan lembaga di tiap daerah, seperti di Riau (LTI/lembaga Toefl indonesia), Padang (ITI), Jakarta (Neso, IIEF,dsb), Bandung (TBI). Test ini idealnya dilakukan sebulan sekali, tapi dari pangalamanku aku bisa melakukan test ini sampai 2, 3 kali tetapi beda tempat alias beda propinsi (tidak menyarankan kalau tidak terpaksa sekali, butuh dana sangat besar guna transportasi dan akomodasi). Biaya Test ini berkisar 300rb sampai 350rb lengkap dengan snack. Test ini berisi Listening, structure, dan reading. Banyak baca2 buku, Kalau bisa menyarankan baca satu buku saja (Toefl preparation karangan Longman edisi 2) bentuknya sangat mirip sekali. Listening (30 soal), Structure and written expression (30 soal), reading 930 soal). Maaf kalu salah agak lupa. Score toefl itp ini tidak berlaku untuk apply beasiswwa keluar negeri (berlaku untuk apply dalam negeri). Selain itu ada toefl iBT (internet based toefl) dan score toefl ini berlaku international, menurutku test ini tergolong susah booo, setelah preparation 4 bulan dan mendapatkan kisi2nya tetap aja menurutku susah, susah karena menurutku waktunya kurang dan sangat terbatas. heee…he…Dalam test ini kita harus melewati 4 sesi: sesi listening, reading, speaking dan writting. Saran saya gunakan buku Longman lagi (mirip2 dengan jenis testnya, jadi familiar dengan jenis soalnya). Mungkin nanti aku akan berbagi sedikit pengalaman tentang toefl ini ditulisanku yang lain. Pilihan terakhir adalah Test Ielts, aku mengikuti test ielts dengan nekad tanpa persiapan preparation test dan sebagainya, hanya membaca sekilas tentang jenis solanya di internet. test ini dipandu oleh IDP. Bentuk soal test Ielts ini terbagi dalam 4 sesi sama seperti iBT (listening, reading, writing, speaking). Aku sarankan sebelum mengikuti test ini sebaiknya ikuti preparation testnya dulu minimal satu kali biar ada gambaran, tidak seperti aku yang asal tebak dan bingung saat dilistening karena tidak familiar dengan soalnya. pada sesi writing kita diharuskan menulis dua tugas, pertama menginterpretasikan sebuah tabel/ diagram, kedua mengungkapkan opini kita mengenai suatu topik. Speaking, menurutku sesi test ini pasrah saja dan ikuti alur saja, apa yang ditanyakan ya itu yang dijawab dan beri alasan2 atau opini kita tentang statement yang diberikan. Susah juga test Ielts sepadan dengan TOefl iBT dan score ielts ini berlaku secara international. jangan putus asa jika nilai toeflnya rendah, pengalaman pribadi aku, pertama test toefl ITP dapat score 400 semakin lama smakin bertambah dan akhirnya terakhir dapat nilai minimum untuk bisa masuk ke universitas diluar negeri. Jangan putus asa, selalu berusaha dan berdoa.

Semua dokumen dimasukan ke dalam amplop dan dikirim ke tempat tujuan (tempat apply beasiswa). Berkas ini dikirim melalui agen2 dokumen seperti DHL, Tiki JNG, Pos. Saran saya kalau waktu pengiriman sangat mepet tinggal seminggu dan dokumennya sangat penting, saran saya pribadi gunakan agen DHL, cepat dan terpercaya tak dipungkiri mahal juga tapi sepadan dengan layanan yang diberikan. Khusus pengiriman dokumen untuk mahasiswa ada diskon sekitar 30% lumayan banget. dan dengan agen ini kita bisa langsung komplain saat dokumen kita dalam masalah (dimanapun kita berada) dan balasan serta responnya sangat cepat (pengalaman pribadi). Saran yang lain kalau waktu tenggang atau deadline masih lama lebih dari 10 harian gunakan saja jasa pos EMS, lebih murah, selain itu sama2 bisa tracking online dokumen (untuk waktu lebih dari 10 hari sarannya). untuk Tiki JNG (belum ada saran) belum pernah mencoba karena bagi saya pribadi tergolong mahal dan waktunya tidak secepat DHL berdasarkan hasil tanya2 ke agen2nya), brdasarkan pengalaman pribadi tidak tahu yang lain mungkin berbeda lagi.

lalu menunggu kabar hasil akhir dan menunggu letter of acceptment.

tak ada hal yang sia-sia didunia ini, semangat dan terus berusaha.

Semoga bermanfaat


Aksi

Information

Tinggalkan komentar